Posts

[CERITA NADINE FARADINA] TEMAN LAMA || COKELAT PANAS

🎵"Pagiku cerahku, matahari bersinar. Kugendong tas merahku di pundak--" "Yang lagi putus cinta seneng amat." Celetukan itu tentu saja membuatku cepat-cepat menoleh dan menghentikan nyanyianku. Jeha tersenyum geli ketika mataku menatapnya. "Apa sih?! Sok tau banget!" Langkahku menuju pantry dan meletakkan tas ke dalam loker. "Mas Dion kan yang ember sama Mbak jeha?!" Semprotku ketika melihat sosok Dion tengah meracik kopi di meja barista. Dion melirikku tanpa menghentikan pekerjaannya. "Gue bukan cowok mulut lemes kalik!" Aku mencibir, kalau bukan Mas Dion siapa lagi? ••• "Kembaliannya 7.500. Terima kasih ya Kak!" Senyumku merekah tiap kali melayani para pembeli di kafe. Entahlah, menjadi pelayan toko patut dibanggakan karena dengan itu, kita bisa terus ramah pada setiap orang. "Silahkan Kak, mau pesan apa?" Seseorang maju selangkah dari antriannya. "Dina?" Mendengar nama akhirku dipanggil, sontak kudong...

[CERITA NADINE FARADINA] SEBUNGKUS ROTI COKELAT || COKELAT PANAS

 Tring! Tring! T-- Aku menggeliat dengan kedua kaki sibuk mencari selimut yang entah sudah pergi kemana. Kedua bola mataku terbuka perlahan. "Eh!" Sedetik setelahnya kududukan tubuhku di atas kasur. Buru-buru kuambil ponsel yang tergeletak di sebelah bantal. Senyumku merekah ketika layar ponsel kunyalakan. "Selamat ulang tahun Nadine Faradina," ungkapku lirih. Ucapan selamat pada diri sendiri memang sangat penting. Menjadikan diriku orang pertama yang mengucapkan hari kelahiranku adalah satu hal yang menggentarkan hati. Buru-buru aku bersiap untuk berangkat kerja, di hari ulang tahunku. Ya, umurku kini genap 20 tahun. Hari ini adalah hari pertama dimana aku berkepala dua. Hmm.. ternyata aku sudah setua itu. "Pagi Oma!" Sapaku ceria ketika melihat oma tengah menyiapkan nasi goreng untuk kami makan pagi ini. Oma tersenyum, "tumben jam segini udah rapi." Aku kembali tersenyum, senyum bahagia. Kulirik meja makan yang sudah siap dengan dua porsi nasi ...

[CERITA NADINE FARADINA] NONTON DI BIOSKOP || COKELAT PANAS

Sejujurnya seperti apa rasa suka pada seseorang? Apa rasa itu sama seperti rasa kagum? Lalu apa memiliki perasaan pada lawan jenis hanyalah rasa kagum biasa? Seperti kita kagum dengan idola kita di layar kaca? Bagaimana dengan rasa sayang atau cinta? Apa rasa itu tidak mungkin datang pertama saat kita menatapnya? Apa rasa sayang dan cinta itu akan datang ketika perasaan suka ini terbalaskan? Pandanganku terpaku pada sosok Adimas yang tengah sibuk menatap layar laptop di hadapannya. Lagi-lagi aku menghabiskan waktu liburku di Cafe untuk bisa terus dan selalu menatap dirinya. "Dikasih libur malah ngeluyur kesini." Celetukan itu membuat bola mataku memicing. Dasar, Dion. Seniorku satu ini benar-benar selalu mengejekku. Tidak bisakah ia mengabaikan diriku disaat-saat terpenting seperti ini, merusak suasana aja. "Apa sih, sirik!" Nyinyirku mengejek. Sejujurnya aku dan Dion tidak se-- "Tom and Jerry" itu, justru aku dan dirinya adalah teman ngobrol yang asik, m...

[CERITA NADINE FARADINA] RUTINITAS || COKELAT PANAS

Nadine Faradina 20th, 2019   Kulangkahkan kaki cepat ketika baru saja turun dari bus kota. Lagi-lagi pagi ini aku kesiangan karena semalam menyelesaikan Cerpen yang deadline nya jam 12 dini hari tadi. Aku selalu menyesali diriku sendiri yang selalu merasa mampu di awal padahal kenyataannya aku tidak mampu di akhir. " Kring ." Suara bel pintu Cafe berbunyi ketika dengan penuh tenaga kubuka. "Mas, absen!" Teriakku berlari menuju pantry sambil melambai tinggi ke arah Dion, kakak seniorku di tempat kerja. "Kebiasaan," ucapnya sembari menyiapkan finger yang akan aku gunakan untuk absen pagi ini. " Nit ." Suara mesin finger membuatku bernapas lega. "Hampir aja," gumamku lirih sembari menyenderkan tubuh ke tembok. "Udah sana siap-siap! Pak Adimas nanti dateng ke Kafe." Usai mengatakan hal tersebut, Dion pergi meninggalkanku. Raden Mas Adimas, begitu namanya. Pak Adimas, ia adalah putra pemilik Cafe ini. Dari 3 bersaudara dan di...

[CERITA NADINE FARADINA] PERKENALAN || COKELAT PANAS

Image
  Hai, namaku Nadine Faradina orang-orang memanggilku Nadina, terutama teman-teman terdekatku. Aneh ya, mereka selalu punya panggilan spesial sendiri. Tapi nggak papa, aku suka. Umurku menginjak 22 tahun bulan Juli ini. Sejujurnya umur 22 tahun tidak cocok untuk wajahku yang imut, apalagi tingkahku yang masih kekanak-kanakkan, hihi. Orang-orang yang tidak mengenalku, kebanyakan mereka mengira aku masih umur belasan tahun, apa aku seawet muda itu, hoho. Aku anak tunggal dan tinggal bersama Oma. Orang tuaku bercerai sejak umurku masih 5 tahun. Jujur, aku tidak tahu apa yang membuat kedua orang tuaku berpisah, bukankah melodi percintaan itu indah? Kata orang jatuh cinta itu menyenangkan. Entahlah, aku tidak tahu tapi aku akan menceritakan kisah perjalanan hidupku di sini. Penasaran? Ah, jangan begitu, kisah hidupku tidak terlalu menarik tapi aku berharap kalian suka. Ah ya satu lagi, aku seorang Barista di salah satu Cafe pusat kota. Dari awal lulus Sekolah Menengah Atas aku sudah me...

[CERPEN] KALA ITU Part 9 || COKELAT PANAS

Image
KALA ITU Oleh: Cokelat Panas   Tiap yang datang pasti akan pergi. Tiap yang singgah tidak akan selalu menetap. Dan semua pun tahu tiap yang bernyawa pasti akan mati.   Suasana perayaan kelulusan terasa menyenangkan sekaligus mengharukan. Pandanganku tidak henti-hentinya menyapu sekeliling. Gedung sekolah, lapangan basket, taman bunga, hingga tatapanku berhenti pada sosok laki-laki yang sudah kukenal selama tiga tahun ini, sosok yang selalu ada kapan pun waktunya. Dirinya, Yayan, Raihan Ananta, laki-laki bak malaikat yang kutemui tiga tahun lalu. Masih teringat jelas pertama kalinya kami bertemu, sosoknya yang dengan gigih berusaha mendekatiku. Kupikir kala itu, ia hanya angin lalu yang muncul sekelebat dan hilang entah kemana. Tapi nyatanya ia bisa bertahan di sampingku sampai saat ini.   "Selanjutnya sesi foto kelas 12Bahasa2 dipersilahkan." Suara MC membuyarkan lamunanku.   Yayan dan teman-teman sekelasnya turun dari panggung. Sedangkan aku dan teman-teman sekelas ...

[TEENFICTION] OH, GUE AJA YANG BAPER Part 8 (END) || COKELAT PANAS

. . . Langit-langit mendung menyapaku sore ini tapi entah kenapa aku sudah memegang ice cream cup rasa stroberi. Aku tidak mengerti dengan diriku kenapa bisa melakukan hal ini.   Area sekolah sudah sepi sejak tadi karena saat ini jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Langkah kakiku semakin cepat ketika kurasa hujan akan turun sebentar lagi. Namun ketika aku melewati gudang alat olahraga, tidak sengaja aku mendengar suara beberapa orang di dalamnya.   Siapa di dalem?   Entah kenapa rasa penasaranku pun muncul tiba-tiba. Perlahan aku mengintip dari balik jendela gudang tersebut. Deg! Bian? Kenapa ada Bian di dalam sana?   Kulihat empat orang termasuk Bian di dalam tengah mengobrol sambil menghisap sebatang rokok. Pandanganku tidak bisa lepas dari sosok Bian yang berbeda saat di depan anak-anak, bahkan saat di depanku. Yang kulihat kini ia seperti anak brandal yang mengerikan. "Nggak usah pakek perasaan kenapa Yan!" Suara besar keluar dari mulut laki-laki bertubuh gemp...