[CERITA NADINE FARADINA] TEMAN LAMA || COKELAT PANAS
🎵"Pagiku cerahku, matahari bersinar. Kugendong tas merahku di pundak--" "Yang lagi putus cinta seneng amat." Celetukan itu tentu saja membuatku cepat-cepat menoleh dan menghentikan nyanyianku. Jeha tersenyum geli ketika mataku menatapnya. "Apa sih?! Sok tau banget!" Langkahku menuju pantry dan meletakkan tas ke dalam loker. "Mas Dion kan yang ember sama Mbak jeha?!" Semprotku ketika melihat sosok Dion tengah meracik kopi di meja barista. Dion melirikku tanpa menghentikan pekerjaannya. "Gue bukan cowok mulut lemes kalik!" Aku mencibir, kalau bukan Mas Dion siapa lagi? ••• "Kembaliannya 7.500. Terima kasih ya Kak!" Senyumku merekah tiap kali melayani para pembeli di kafe. Entahlah, menjadi pelayan toko patut dibanggakan karena dengan itu, kita bisa terus ramah pada setiap orang. "Silahkan Kak, mau pesan apa?" Seseorang maju selangkah dari antriannya. "Dina?" Mendengar nama akhirku dipanggil, sontak kudong...