[CERITA NADINE FARADINA] NONTON DI BIOSKOP || COKELAT PANAS
Sejujurnya seperti apa rasa suka pada seseorang? Apa rasa itu sama seperti rasa kagum? Lalu apa memiliki perasaan pada lawan jenis hanyalah rasa kagum biasa? Seperti kita kagum dengan idola kita di layar kaca?
Bagaimana dengan rasa sayang atau cinta? Apa rasa itu tidak mungkin datang pertama saat kita menatapnya? Apa rasa sayang dan cinta itu akan datang ketika perasaan suka ini terbalaskan?
Pandanganku terpaku pada sosok Adimas yang tengah sibuk menatap layar laptop di hadapannya. Lagi-lagi aku menghabiskan waktu liburku di Cafe untuk bisa terus dan selalu menatap dirinya.
"Dikasih libur malah ngeluyur kesini." Celetukan itu membuat bola mataku memicing. Dasar, Dion. Seniorku satu ini benar-benar selalu mengejekku. Tidak bisakah ia mengabaikan diriku disaat-saat terpenting seperti ini, merusak suasana aja.
"Apa sih, sirik!" Nyinyirku mengejek. Sejujurnya aku dan Dion tidak se-- "Tom and Jerry" itu, justru aku dan dirinya adalah teman ngobrol yang asik, makanya ia senang sekali mengejekku dan aku selalu membalasnya sengak.
Jeha berjalan melewatiku dan Dion, "Mbak!" Teriakku membuat ia menghentikan langkahnya dan menoleh, satu alisnya terangkat seakan tengah bertanya; ada apa. Aku menyengir, "nanti pulang makan yuk!" Ajakku antusias.
"Lu traktir!" tanpa babibu Jeha meninggalkan kami berdua.
Aku melongo, sial! Biar kujelaskan, Jeha juga seniorku di tempat kerja karena memang di sini akulah yang paling muda. Ia satu-satunya teman perempuan yang kupunya di tempat kerja jadi wajar aku akrab dengannya, yaa walaupun ia amat-sangat jutek.
•••
Jam menunjukan pukul 20.00 WIB, aku, Adimas, Dion, dan Jeha baru saja memasuki lorong gedung bioskop. Ya, kami disini. Sore tadi Adimas mengajak aku, Dion, dan Jeha untuk makan di luar karena bulan ini pencapaian penjualan Cafe meningkat. Bukan kali pertama kami pergi keluar berempat seperti ini karena Adimas memang sering mengajak anak buahnya untuk keluar sekedar makan. Tapi kali ini aku meminta mereka untuk mengikuti kemauanku yaitu menonton film dan tak disangka Adimas mengiyakan.
Tidak lama jadwal film yang kami tonton tiba, buru-buru kami berempat memasuki studio. Aku duduk tepat di sebelah Adimas, hmm laki-laki ini apa pernah nonton bioskop berdua dengan seorang perempuan? Atau aku orang pertama baginya? "Kenapa?"
"Eh!" Aku gelagapan ketika Adimas memiringkan kepalanya dan menatapku. Sial! Aku kepergok sedang menatapnya. "Enggak kok, mau minta popcorn," jawabku asal dan langsung menyambar satu cup popcorn dari tangannya.
Bahkan sudah satu tahun lebih mataku menatap wajah itu, tapi rasa deg-degan itu masih saja sama.
-Nadine Faradina-
Comments
Post a Comment